Apa Sich Arti CinTa ItU?
“Apa itu cinta?” adalah pertanyaan yang paling sering diutarakan oleh banyak orang. Sebuah pertanyaan yang memang penting dan sulit terjawab, namun menjadi kehilangan maknanya ketika sudah menjadi komoditas kegombalan. Lho, kok komoditas kegombalan? Karena, walaupun kenyataannya pertanyaan tersebut lebih banyak ditanyakan kaum hawa, para pria mempergunakan kesempatan mereka untuk menjawab dengan mengeluarkan segenap kemampuan mereka bermain kata. Jadi, wanita pun mendapatkan jawaban yang ingin mereka dengar.Dari mulai yang paling standar seperti “cinta itu perasaan yang sangat indah yang hanya bisa dirasakan oleh pecinta sejati”, yang berbau religi “cinta itu anugerah yang diberikan Tuhan kepada setiap makhluk yang bernyawa”, sampai yang paling buaya “cinta itu apa yang sedang kurasakan padamu saat ini”. Lantas apa sebenarnya cinta?Setiap orang memiliki interpretasi yang berbeda terhadap kata cinta. Sebagian merasa sudah menemukan cinta ketika berdebar keras jantungnya walau hanya melihat orang yang dicinta sekilas. Yang lain menamai perasaannya dengan nama cinta ketika menemukan kenyamanan yang sangat saat berbincang dengan yang dicinta. Sisanya merasa jatuh cinta waktu sakit rindu membuat mereka sulit makan dan tidur. Perbedaan itu membuat makna sebenarnya menjadi kabur. Bila cinta diindikasikan dengan debaran jantung, apa lantas saat jantungmu tak lagi berdebar keras ketika menatap yang dicinta, itu berarti perasaan cintamu sudah hilang? Ketika cinta adalah kenyamanan, maka apakah saat kau dilanda masalah, rasa cintamu hilang seiring dengan perginya rasa nyaman? Rindu timbul karena adanya rasa kehilangan, rasa kehilangan muncul bukan hanya disebabkan nilai dan kedudukan sesuatu yang hilang tersebut, tetapi juga disebabkan seringnya kau berinteraksi dengan sesuatu yang lantas hilang itu. Lalu, bagaimana menjadikan rindu sebagai tolok ukur rasa cinta?Betapa jelasnya tergambar bahwa cinta amat sulit diungkapkan. Mencoba mencari kata yang mampu mendeskripsikan cinta hampir sama sulitnya dengan menjelaskan eksistensi Tuhan. Karena Tuhan adalah sumber cinta, kau hadir karena cinta Tuhan kepadamu, maka Tuhan adalah cinta dan cinta adalah Tuhan. Syirikkah menuhankan cinta?Ketika kau selalu ingin menyentuh orang yang kaucinta itu bukan cinta, itu birahi. Ketika kau tidak rela orang yang kaucinta dekat dengan orang lain, itu bukan cinta, itu rasa cemburu. Ketika kau memamerkan dengan bangga orang yang kaucinta, itu bukan cinta, itu kesombongan. Ketika kau rela mati demi orang yang kaucinta, itu bukan cinta, itu kebodohan yang nyata.Lantas, cinta itu apa?Ketika kau tertawa saat melihatnya tersenyum, itu cinta. Ketika kau menangis saat melihatnya bersedih, itu cinta. Ketika kau merelakannya maju dan tetap menjaganya dari belakang, itu cinta. Ketika kau bangga dengan keberhasilannya dan tidak menyesali kegagalannya, itu cinta. Ketika kau mampu mempercayainya saat ia tak dapat percaya pada dirinya sendiri, itu cinta. Ketika kau selalu siap sedia memaafkan khilafnya sebelum ia meminta maaf, itu cinta. Ketika kau menolak untuk disakiti dan berusaha keras untuk tidak menyakitinya, itu cinta. Ketika kau dapat melihat dirinya dengan jelas saat ia memakai topeng ataupun dikelilingi kubah tinggi, itu cinta. Ketika kau menyediakan bahumu sebagai tempatnya bersandar, itu cinta. Ketika kau tak pernah memilih mati untuknya karena kau tahu bahwa kehidupan dan keberadaanmu akan sangat membantunya, itu cinta. Ketika kau merasa marah karena dia bertindak bodoh, itu cinta. Ketika kau rela berlari jauh hanya untuk memberinya kekuatan, itu cinta. Dan ketika kau tak mampu lagi mendeskripsikan cinta, itulah cinta.
Cinta tak pernah menuntut apa-apa. Cinta memberi tanpa diminta. Cinta tak cukup hanya dengan berkata “aku cinta padamu”, tapi cinta harus dapat terpancar dari setiap inchi tubuhmu. Cinta sesungguhnya tidak buta, karena dengan cintalah kau mampu melihat dengan amat jelas kepada siapa kau jatuh cinta.
Cinta tak pernah menuntut apa-apa. Cinta memberi tanpa diminta. Cinta tak cukup hanya dengan berkata “aku cinta padamu”, tapi cinta harus dapat terpancar dari setiap inchi tubuhmu. Cinta sesungguhnya tidak buta, karena dengan cintalah kau mampu melihat dengan amat jelas kepada siapa kau jatuh cinta.
Post a Comment
